bisril.info – Usus buntu merupakan bagian usus besar yang bentuknya menyerupai kantung kecil berukuran 5-10 cm. Posisinya berada di ujung usus besar, dan berfungsi menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya bakteri baik.
Oleh karena itu, jika usus buntu mengalami peradangan, maka kesehatan tubuh pun terancam. Radang usus buntu atau apendisitis adalah suatu kondisi di mana usus buntu tersumbat, bengkak dan meradang.
Jika peradangan pada usus buntu tidak tertangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian. Oleh karena itu, penyakit usus buntu perlu kamu waspadai.
Lantas apa saja gejala penyakit usus buntu ini?
Gejala Penyakit Radang Usus Buntu
Radang usus buntu dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Dengan gejala rasa nyeri di bagian perut, berawal dari pusar kemudian ke bagian kanan bawah. Dalam sekejap saja, rasa nyeri akan bertambah parah apalagi ketika kamu bergerak, batuk, bersin atau saat menarik napas dalam.
Perlu kamu ketahui, posisi usus buntu ini tidak sama pada setiap orang, tergantung usia dan kondisi. Seperti pada wanita hamil, rasa nyeri akibat peradangan usus buntu akan terasa di perut yang bagian atas.
Selain perasaan nyeri di sekitar perut, umumnya penderita radang usus buntu juga merasakan gejala lain. Antara lain :
- Nafsu makan menurun
- Tidak bisa kentut
- Perut kembung
- Beberapa penderita ada yang diare, ada pula yang justru konstipasi
- Demam
- Sering buang air kecil
Segera kunjungi dokter jika merasakan nyeri perut yang tak tertahankan hingga ke seluruh bagian perut. Sebab, kondisi tersebut dapat menjadi indikasi bahwa usus buntu telah pecah.
Penyebab Radang Usus Buntu Yang Perlu Kamu Waspadai
Apakah hobi mengonsumsi makanan pedas merupakan penyebab radang pada usus buntu? Ternyata berita itu adalah mitos belaka.
Menurut dr. Kristo HD, S.Pd (Founder & Chief Executive Officer, Internist & Vaccinologist In Harmony Clinic) peradangan terjadi karena terdapat sisa makanan yang terjebak di dalam usus buntu.
Sisa makanan yang terjebak lama kelamaan akan terinfeksi bakteri. Jika bakteri terus berkembang biak dan membusuk, maka usus buntu akan membengkak, meradang bahkan bernanah.
Perlu kamu pahami, pada dasarnya makanan pedas memang menstimulasi kerja usus, namun bukan menjadi penyebab peradangan. Kendati demikian, beberapa dokter spesialis menyarankan agar mengurangi makanan pedas, lantaran dapat menambah rasa nyeri di perut.
Faktor lain yang menyebabkan peradangan usus buntu karena sistem kekebalan tubuh yang menurun akibat kelelahan/ kurang tidur.
Selain itu, peradangan usus buntu juga dapat terjadi karena obstruksi fese (feses batu) yang menutup rongga usus buntu.
Tips Mencegah Peradangan Usus Buntu
Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat
Seperti ulasan di atas, salah satu penyebab usus buntu adalah feses yang mengeras. Agar hal tersebut tidak terjadi, mulailah mengonsumsi makanan tinggi serat.
Serat makanan dapat menarik lebih banyak air, sehingga tekstur feses menjadi lunak. Serat juga merangsang gerakan usus, mengakibatkan feses tidak akan menumpuk di usus.
Banyak Mengonsumsi Air Putih
Memakan makanan tinggi serat tidak akan berfungsi maksimal jika jarang konsumsi air putih. Minum cukup air putih dapat membantu kerja usus dan serat.
Idealnya, kamu harus minum air putih minimal 8 gelas per hari.
Mengonsumi Makanan Yang Mengandung Probiotik
Cara mencegah peradangan pada usus buntu juga dapat mengonsumsi makanan probiotik. Makanan probiotik mengandung bakteri yang baik untuk usus.
Kamu bisa mengonsumsi yogurt, tempe, atau kimchi untuk menjaga sistem pencernaan.
Itulah beberapa gejala dan cara mencegah terjadinya radang usus buntu. Jika sudah terlanjur mengalami gejala di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter spesialis penyakit dalam.
Agar kamu mendapatkan penanganan terbaik dan tidak perlu melakukan operasi apendiktomi / pengangkatan usus buntu. Semoga artikel di atas bermanfaat.
Artikel yang lain :
- Ini Dia 7 Jenis Bau Pada Miss V Dan Penyebabnya
- Vagina Sakit Saat Berhubungan? Cari Tahu Penyebabnya!
- Badan Terlalu Kurus? Begini Cara Menambah Berat Badan Secara Alami
- Atasi Gangguan Ereksi, Lakukan 6 Cara Ini
- Waspadai Jenis Keputihan Yang Berbahaya
- Kenali Gangguan Prostat: Penyebab, Bahaya Hingga Cara Mengatasinya